
Di puncak peringatan HUT nya yang ke 18, SMKN 7 Purworejo mengadakan ‘Gelar Karya Siswa’, Kamis (21/07/2022), di halaman sekolah setempat, yang dibuka oleh H. Achmad Chamdani, S.Pd, M.Pd, pengawas SMK dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VIII Jateng.
Gelar Karya Siswa ini, diikuti semua siswa, dari kelas X dan XI. Dalam hal ini, perkelas memajang apa yang menjadi hasil karyanya, bisa hasil karya siswa sendiri/kelompok.
Salah satu karya unggulan berupa metaverse, hasil karya siswa dan guru yang merupakan hasil kerjasama dg SEAMOLEC, SEAMEO dan QITEP juga dipamerkan dalam Gelar Karya tersebut. Melalui teknologi metaverse itu, suasana pameran di sekolah dapat terkoneksikan dengan pihak luar yang ingin mengetahui aneka produk yang ditampilkan secara virtual.
“Salah satu dari tujuan SMK, adalah sebagai sekolah pencetak wirausaha. Tujuan dari Gelar Karya Siswa ini, memotivasi siswa untuk berlatih berwirausaha dengan hasil karya mereka,” jelas Kepala SMKN 7 Purworejo, Wiwik Pujiastuti, S.Pd, M.Si, Jum’at (22/07/2022).
Teknologi Metaverse, hasil karya siswa dan guru yang merupakan hasil kerjasama dengan SEAMOLEC, SEAMEO dan QITEP juga dipamerkan dalam Gelar Karya Siswa SMKN 7 Purworejo, Kamis (21/07/2022) – foto: Sujono/Koranjuri.com
Di SMKN 7 Purworejo, kata Wiwik, juga memiliki TeFa (Teaching Factory) Listrik dan TeFa Tata Busana, serta memiliki UPJ Siklus dengan produk unggulan pembalut wanita, babypants dan adultpannts yg bisa dicuci ulang, yang juga ikut berpartisipasi dalam Gelar Karya Siswa ini.
Dari hasil karya siswa ini, beragam produk ditampilkan. Ada makanan, minuman, atau membuat produk berupa kain batik. Dari TeFa listrik menampilkan mainan mobil robotik karya siswa jurusan listrik serta servis berbagai barang elektronik. TeFa Tata busana menampilkan baju-baju hasil karya mereka.
“Kegiatan dalam memperingati HUT ke 18 ini, kita akhiri dengan Jalan Santai pada Jum’at (22/07/2022) yang diikuti semua siswa, guru dan karyawan, yang dimeriahkan dengan pembagian door prize,” ujar Wiwik.
Menurut Wiwik, di hari jadinya yang ke 18, SMKN 7 Purworejo mengalami perkembangan yang luar biasa. Dari yang awalnya hanya sekolah kecil dengan satu kelas, kini menjadi sekolah besar dengan jumlah siswanya mencapai 645. Mereka ini berasal dari tiga kompetensi keahlian, Akuntansi dan Keuangan Lembaga (AKL), Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) dan Tata Busana.
Sekarang ini, ungkap Wiwik, animo masyarakat semakin meningkat, akan tetapi daya tampung belum bisa mengakomodir semua pendaftar. Kalau mau menambah rombel, tak punya ruang kelas, dikarenakan tidak punya lahan sama sekali. Kekurangan kelas ini menjadikan siswa ketika belajar teori, masih menggunakan ruang praktek .
Kendala ini, menjadikan sekolah tak bisa mendapat bantuan dari pusat maupun propinsi untuk penambahan ruang praktek atau ruang kelas.
“Harapannya dengan bertambahnya usia, SMKN 7 Purworejo tambah maju,” pungkas Wiwik.